(031) 99444851 (PLK B) / (031) 5966463 (PLK C) adm@plk.unair.ac.id

Salah satu agenda utama Sustainable Development Goals (SDGs) adalah menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Keberhasilan SDGs ini tidak dapat dilepaskan dari peranan penting pemerintah. Pasalnya, pemerintah memiliki wewenang dan dana untuk melakukan berbagai inovasi, serta ujung tombak penyedia layanan publik dan berbagai kebijakan serta program pemerintah. Hingga saat ini, AKI masih dikisaran 305 per 100.000 kelahiran hidup, belum mencapai target yang ditentukan yaitu 183 per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2024. Demikian juga bayi dan balita yang masih harus diselamatkan dari kematian.

Dalam rangka menurunkan AKI dan AKB upaya yang dilakukan Kementerian Kesehatan adalah dengan memastikan bahwa setiap ibu memiliki akses dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang meliputi pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, perawatan masa nifas bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan apabila terdapat komplikasi, serta pelayanan KB.

Adapun, upaya bagi kesehatan ibu meliputi :

  1. Pelayanan kesehatan ibu hamil
  2. Pelayanan imunisasi tetanus bagi wanita usia subur dan ibu hamil
  3. Pemberian tablet tambah darah
  4. Pelayanan kesehatan ibu bersalin
  5. Pelayanan kesehatan ibu nifas
  6. Penyelenggaraan kelas ibu hamil
  7. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K),
  8. Pelayanan KB
  9. Pemeriksaan HIV dan Hepatitis B

Sedangkan menurut Permenkes Nomor 25 Tahun 2014, upaya kesehatan anak dapat dilakukan melalui :

  1. Pelayanan kesehatan janin dalam kandungan
  2. Kesehatan bayi baru lahir
  3. Kesehatan bayi, balita, anak prasekolah
  4. Kesehatan anak usia sekolah dan remaja
  5. Perlindungan kesehatan anak

Selain peran dari pemerintah dan tenaga kesehatan terkait, peran keluarga sangatlah penting dalam menurunkan AKI dan AKB. Peran dari keluarga dapat dilakukan melalui pendekatan keluarga. Pelaksanaan pendekatan keluarga ini memiliki tiga hal yang harus diadakan atau dikembangkan, yaitu instrumen yang digunakan di tingkat keluarga, forum komunikasi yang dikembangkan untuk kontak dengan keluarga, dan keterlibatan tenaga dari masyarakat sebagai mitra Puskesmas termasuk Klinik PLK UNAIR.

Sumber :
1. FK-KMK UGM. Pentingnya Pendekatan Keluarga Dalam Upaya Menurunkan Angka Kematian Anak. Yogyakarta : Kanal Pengetahuan dan Informasi FK-KMK UGM
2. Kemenkes RI. 2018. Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Wartakesmas
3. Permenkes RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak